1. Indonesia Juara AFF Futsal Championship 2010
Timnas futsal Indonesia berhasil menggondol gelar juara di turnamen AFF Futsal Championship 2010 setelah mengalahkan Malaysia 5-0 pada grand-final di Stadim Thu Po, Ho Chi Minh City, Minggu (11/4) sore. Ini merupakan kemenangan kedua timnas Indonesia atas Malaysia pada even yang sama. Vennard Hutabarat dkk sebelumnya mencukur tim negeri jiran pukimak itu 6-0 pada laga kedua penyisihan grup
2. Indonesia Juara Umum Karate Indonesia Terbuka di Bali
Indonesia menjadi juara umum Kejuaraan Karate Indonesia Terbuka ke-2 yang berlangsung 24-25 September di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Sabtu, dengan mengumpulkan sembilan medali emas, 12 perak dan 18 perunggu.
3. Tiga Anak Indonesia juara Kompetisi Seniman Internasional 2010
Lukisan ketiga anak tersebut masuk dalam 315 lukisan terbaik dari sekitar 10.000 lukisan yang disampaikan kepada panitia. Mereka adalah siswa Ananda Visual Art School Bandung, yakni Michelle Wijaya (6) dan Ellen Setiawan (8 tahun) untuk kelompok usia di bawah 10 tahun, serta Shubham Patni (13) untuk kelompok usia 11–15 tahun.
4. Indonesia Juara 2 Festival Kebudayaan Kota Frankfurt 2010
Dalam Festival itu, kata Pensosbud KJRI Frankfutr, Mira Rochyadi kontingen Indonesia yang menampilkan kaum wanita dengan pakaian tradisional Bali dan membawa junjungan buah-buahan, memimpin barisan diikuti barisan aneka ragam busana tradisional dari berbagai daerah di Tanah Air. Mereka berjalan sepanjang dua kilometer melintasi jalan utama Kota Frankfurt. Kontingen Indonesia yang juga menampilkan Tari Barong Bali dan Tari Payung dari Sumatra Barat, melakukan atraksi di depan para juri di depan Balai Kota Frankfurt, dan mendapatkan sambutan meriah dan tepuk tangan dari ribuan penonton
5. Indonesia berhasil menjuarai turnamen dalam rangkaian The All Star Team Milan Junior Camp
Wakil Indonesia berhasil menjuarai Milan Junior Camp Day Tournament yang diselenggarakan di San Siro, Milan, setelah mengalahkan tim asal Italia, ASTI, 1-0.
Turnamen tersebut merupakan bagian dari The All Star Team Milan Junior Camp, program pembinaan pemain muda yang memberikan kesempatan kepada calon pemain berbakat di berbagai penjuru dunia untuk merasakan metode pelatihan dari salah satu klub terkemuka dunia, AC Milan.
Indonesia pernah menggelar All Star Team Challenge yang dibuka langsung oleh Franco Baresi awal Mei lalu di Jakarta. Sebagai lanjutan dari program tersebut, sebanyak 17 anak berbakat Indonesia dikirim mengikuti The All Star Team Milan Junior Camp.
Seperti yang diceritakan manajer tim Ricky Djoharli dari Milan, Indonesia berhasil menjuarai Milan Junior Camp Day Tournament yang digelar dengan sistem setengah kompetisi. Indonesia berhasil memenangi seluruh tiga laga babak penyisihan, yakni pertandingan perdana melawan wakil Eropa, Step Stone, 1-0. Kemudian, giliran delegasi Brasil dan Venezuela, UISP, yang ditekuk 3-1. Pada laga terakhir grup, Indonesia mengalahkan gabungan pemain Eropa non-Italia, USUNTP, 3-0. Di laga puncak, Indonesia mengalahkan para pemain muda Italia yang tergabung di tim ASTI, 1-0.
6. Indonesia Juara Umum 17th International Conference of Young Scientists (ICYS) 2010
Indonesia berhasil menjadi juara umum pada Lomba Penelitian Ilmiah Remaja Tingkat Dunia ke-17 atau 17th International Conference of Young Scientists (ICYS) yang berlangsung di Denpasar Bali pada 12-17 April 2010.
7.Indonesia Juara Olimpiade Bahasa Jerman
Tidak hanya dalam olimpiade internasional sains saja siswa Indonesia berprestasi. Pada ajang Olimpiade Internasional Bahasa Jerman yang diikuti siswa yang belajar bahasa Jerman, Maria Adventia Gita Elmada (SMA St Ursula Jakarta), berhasil meraih juara 3 untuk Tingkatan A.
8. Anak Indonesia Juara Olimpiade Fisika
Kabar gembira datang dari Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) yang berlaga pada Olimpiade Fisika Internasional ke-41 2010 di Zagreb, Kroasia. Tim Indonesia menyabet empat medali emas. Tahun ini, Olimpiade Fisika Internasional diikuti 82 negara, dengan total peserta adalah 376 siswa.
9. Anak SMP Juara Olimpiade Matematika Tingkat Dunia
Peter Tirtowidjoyo Young, 14, anak SMP Petra 1 Surabaya, dan Andrew Tirtowidjoyo, 12, anak SD Santa Maria Surabaya, kakak beradik itu telah berhasil menjadi juara dalam Kompetisi Matematika tingkat Internasional.
Anak ketiga dan keempat pasutri Steven Tirtowidjoyo, 52, dan Rani Pandunata, 45, itu berhasil mengharumkan nama bangsa dalam kompetisi matematika tingkat Internasional di Incheon, Korea Selatan.
Peter si anak SMP menyabet medali emas sedangkan adiknya, Andrew si anak SD menggondol medali perunggu.
10. Tim Indonesia Juara di Olimpiade Robot Dunia
JAKARTA--Tim Indonesia berhasil meraih juara kedua dan ketiga tingkat Junior (SLTP) Regular Category pada ajang kompetisi Olimpiade Robot Dunia (World Robot Olympiad/WRO) 2009 yang berlangsung di Korea Selatan, 6-8 November lalu.
"Prestasi yang dicapai tim Indonesia kali ini merupakan hasil terbaik yang diperoleh Indonesia sejak mengikuti WRO pertama kali tahun 2004," ujar Humas dan Promosi Mikrobot, Paula Augusta dalam siaran persnya yang diterima ANTARA News di Jakarta, Selasa.
Ajang kompetisi tingkat internasional ke-6 yang diadakan di Gyeongbuk Pohang, Korea Selatan, ini diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta dari 24 negara di seluruh dunia.
Kompetisi WRO terbagi dalam dua kategori, yaitu Regular Category dan Open Category. Dalam Regular Category, peserta harus merakit sebuah robot untuk menyelesaikan suatu tantangan tertentu, sedangkan dalam Open Category, peserta bebas merakit robot menurut tema tertentu kemudian mempresentasikan ciptaannya di depan juri.
Cek TKPnya : http://menujuhijau.blogspot.com/2011/01/10-prestasi-indonesia-di-dunia.html#ixzz25ThVB3qV
Read more
Minggu, 02 September 2012
Point Blank, sebuah Online First Person Shooting Game dengan tingkat realistik tinggi.
Biasanya dalam game online FPS akan terdapat dua buah kubu yang akan saling berhadapan, dalam Point Blank, kedua kubu tersebut adalah CT Force dan Free Rebels.
CT Force CT Force
Akibat konflik dengan imigran yang semakin meluas, pemerintah memutuskan dibentuk suatu organisasi khusus untuk menghadapi para teroris, terpilih 30 pasukan elit dalam melaksanakan misi ini.
Sejak dibentuknya organisasi ini, mencari informasi dan keberadaan dari organisasi teroris yang dinamakan Free Rebles. Sejalan dengan meningkatnya ancaman teroris dari organisasi Free Rebels, pemerintah kemudian mengirimkan bantuan pasukan terbaik yang pernah ada di pemerintahan yang kemudian datang dan bergabung dan berganti nama menjadi CT-FORCE (Counter Terrorist Force).
Free RebelsFree Rebels
Semakin bertambahnya imigran yang tidak mendapatkan pekerjaan dan terusir dari masyarakat, sehingga untuk bertahan hidup para imigran kemudian melakukan berbagai macam tindak kriminal dari perampokan hingga pengedaran obat-obatan terlarang.
Aksi kriminal ini berkembang menjadi gerakan yang teroganisir hingga terbentuk organisasi yang dinamakan Free Rebels. Tujuannya tidak lain untuk menguasai seluruh perdagangan obat terlarang dan senjata di seluruh dunia serta menciptakan rasa takut bagi masyarakat.
Read more
Sabtu, 01 September 2012
Ditulis oleh Hariyo T. Wibisono
Bicara hutan Sumatra, tak lepas dari beberapa jenis satwa yang menjadi maskot. Ada gajah, badak dan harimau. Ketiga jenis kunci tersebut mulai terancam punah, baik habitat maupun jumlah populasinya di alam. Pada OKS Juli 2011 lalu, Hariyo T. Wibosono yang lebih dikenal dengan panggilan Beebach, berbagi pengalamannya dalam memantau populasi Harimau Sumatra sejak 1998.
Sehari-hari, Beebach bekerja di WildLife Conservation Society sebagai Koordinator Harimau Sumatra. Untuk memperluas dukungan masyarakat, Beebach menginisiasi pembentukan Forum HarimauKita di tahun 2008, dan sudah dua periode terpilih sebagai ketua. Misi Forum HarimauKita salah satunya adalah menjadi pusat informasi/pengetahuan agar para konservasionis muda memiliki akses yang sama terhadap informasi yang akurat mengenai konservasi harimau. Keanggotaannya bersifat perorangan.
“Saat ini, banyak informasi yang menyesatkan dari para ahli. Pendapat para ahli tersebut bisa berbahaya pada kondisi tertentu. Contoh, dalam menyebutkan habitat harimau, karena harimau tidak bisa di teropong seperti raptor, harus dicari jejak. Seringkali salah identifikasi karena banyak jejak yang ditemukan,” Beebach membuka presentasinya di CICO.
Sementara yang dimaksud habitat bagi harimau adalah lokasi yang berpotensi untuk tempat tinggal si harimau. Saat ini diperkirakan tinggal 7% luasan habitat harimau yang tersisa di dunia, sekitar 40% luasan hilang selama 10 tahun terakhir.
Mengapa harimau menjadi penting?
“Berdasarkan jenis, hanya ada satu jenis harimau di dunia, terdiri atas 8 anak jenis harimau, walaupun sekitar 5-6 tahun lalu, ada yang menelaah sesungguhnya ada 9 anak jenis harimau. Selain Panthera tigris sumatrae, di Indonesia dulu ada 2 anak jenis harimau lainnya. Jawa dan Bali. Harimau Bali (P.t. balica) dinyatakan punah tahun 1940-an, sedangkan Harimau Jawa (P.t. sondaica) punah di awal tahun 1980-an,” papar Beebach. Harimau Sumatra adalah sub jenis yang tersisa di Indonesia. Dengan kurang dari 500 individu tersisa di alam bebas. Dan terdapat di 27 (+2) lokasi yang terisolasi, dengan lanskap yang terfragmentasi. Harimau juga merupakan bagian dari kepercayaan tradisional dan simbol-simbol budaya.
Dari sisi konservasi harimau, statusnya cukup menarik perhatian. Termasuk jenis yang terancam kepunahan (IUCN), Appendix I (CITES), dan merupakan jenis yang dilindungi dan spesies prioritas menurut Departemen Kehutanan.
Pada tahun 1997 dilakukan kajian terhadap status habitat harimau di Sumatra di 27 lokasi. Tentunya berbanding lurus dengan populasi harimau di alam. Pada tahun 1978 diperkirakan populasi Harimau Sumatra sekitar 1.000 individu. Selang 10 tahun, di tahun 1987, masih sekitar 800 individu. Seiring berjalan waktu, jumlahnya semakin menurun. Tahun 1992, diperkirakan tinggal 400-500 individu. Di tahun 2007, saat menginisiasi action plan ke-2, tidak ada perubahan data yang signifikan. Diperkirakan masih ada 250-325 populasi Harimau Sumatra di alam di 8 lokasi dari 18 lokasi yang ada.
Sesungguhnya, ada berapa individu harimau di Sumatra? Berdasarkan estimasi tahun 1992/94 jumlahnya ada 400 (+100) individu, yang difokuskan pada 7 kawasan konservasi di Sumatra atau setara dengan 16% luasan habitat yang tersisa di tahun 1992. Dan hingga saat ini tidak ada perkiraan terbaru mengenai jumlah harimau di alam.
Tahun 2010, Forum HarimauKita, melakukan survei mengenai penyebaran harimau saat ini, dengan membuat kuesioner bagi para pekerja konservasi di lapangan. “Hasil evaluasi kuesioner tersebut, dari kajian 38 petak hutan yang tersedia, 5 petak tidak dievaluasi, harimau terdapat di 27 (+2) petak, dan sudah punah di 4 petak lainnya. Semua petak tersebut terfragmentasi dan terisolasi, sekitar 30% dari petak tersebut memiliki luasan < 1.000 km2.
Luas kawasan yang layak adalah 1.000 km2 yang bisa menampung 100 ekor harimau untuk keberlangsungan hidupnya. Dari kajian terbaru (Wibisono dkk., 2011 belum dipublikasi), saat ini minimum ada 475 harimau yang tersisa, dalam luasan 41% dari habitatnya yang tersisa di alam.
Bicara konservasi harimau, bicara tantangan terhadap kelangsungan hidupnya. Apa saja?
Harimau, hewan yang paling banyak diburu. Lebih kurang 4.000 kg tulang harimau secara ilegal di ekspor ke Korea Selatan antara tahun 1970-1993, atau sama dengan 300 ekor harimau. Di tahun 1998-2002, lebih dari 250 harimau dipindahkan dari habitatnya, secara paksa tentunya untuk berbagai keperluan.
Selain ancaman perburuan, juga konflik dengan manusia. Ini merupakan ancaman utama. Di tahun 1978-1999 ada 146 kasus. Dan 38 Harimau Sumatra dibunuh antara 1998-2002. Ada 40 penduduk yang dibunuh antara 2002-2004, dan lebih dari 50 kasus yang tercatat antara tahun 2005-2007.
Tantangan tidak langsung adalah, penyusutan hutan yang terus berjalan setiap menit, fragmentasi hutan sehingga memutuskan koridor dan mata rantai untuk mencari makan, serta perburuan satwa mangsa harimau yang terus terjadi. Ancaman lain adalah, kurangnya penyadartahuan, pertumbuhan penduduk yang tidak bisa dihindari, serta deforestasi dan fragmentasi yang tinggi tadi.
Untuk menangani berbagai kasus seperti ini, dibutuhkan kolaborasi dengan lembaga lain, guna menghasilkan kesimpulan yang menyeluruh. Karenanya disusun suatu strategi dan rancang tindak untuk pelestarian Harimau Sumatra 2007-2017, yang mencakup: pengamanan terhadap populasi harimau dan lansekapnya, meningkatkan kapasitas evaluasi, keterlibatan para pemangku kepentingan, komunikasi dan jejaring, serta memperbaiki konservasi ex-situ.
Tak banyak waktu yang tersisa, tapi partisipasi semua pihak bisa menyelamatkan si Rimeung ini. [irma dana & jeni shannaz]
Obrolan Kamis Sore, 21 Juli 2011
Read more
KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME REFLEKSI DARI KETIDAKTERTIBAN SOSIAL
Bagaimana bila suatu saat mereka bisa menduduki jabatan stategis dan basah. Jadi mereka tinggal meningkatkan kreativitasnya untuk korupsi. Intinya adalah masalah kesempatan saja, yang berarti produk undang-undang dan aplikasinya hanyalah tindakan pemberan
Bagaimana bila suatu saat mereka bisa menduduki jabatan stategis dan basah. Jadi mereka tinggal meningkatkan kreativitasnya untuk korupsi. Intinya adalah masalah kesempatan saja, yang berarti produk undang-undang dan aplikasinya hanyalah tindakan pemberantasan dan bukan pencegahan (preventif).
Perkara Korupsi, Kolusi dan nepotisme yang banyak menimpa para pejabat, baik dari kalangan eksekutif, yudikatif maupun legislatif menunjukkan tidak hanya mandulnya Undang-undang Nomor 28 tahun 1999, tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan nepotisme, tetapi juga semakin tidak tertibnya nilai-nilai kehidupan sosial masyarakat. Kasus korupsi yang diduga melibatkan para menteri, mantan menteri, gubernur, mantan gubernur, bupati, mantan bupati dan lain sebagainya menunjukkan bahwa para pejabat negara yang diharapkan menjadi tauladan bagi masyarakat luas mengenai tertib hukum dan tertib sosial, ternyata justru mereka yang harus duduk dikursi pesakitan dengan tuntutan tindak pidana korupsi. Kasus Bulog dan kasus dana non bugeter DKP yang begitu kusut hanyalah sedikit dari sekian banyak perkara korupsi di negara yang berupaya mewujudkan good goverment and clean goverment sebagai salah satu cita-cita reformasi.
Mundurnya presiden Soeharto dari kursi kekuasaannya selama 32 tahun menjadi langkah awal dari reformasi disegala bidang baik itu ekonomi, politik, hukum, sosial dan budaya serta yang terpenting adalah pintu demokrasi harus dibuka lebar-lebar dengan harapan bangsa ini akan memiliki masa depan yang lebih baik. Namun sayang impian itu tidak sepenuhnya terpenuhi, lamban bahkan sebagian kebobrokan itu menjadi meningkat drastis secara kualitas maupun kuantitasnya. Salahsatu bagian dari kebobrokan itu adalah praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Praktek KKN ini merupakan salahsatu penyakit akut yang terjadi dimasa orde baru yang mengakibatkan sistem ekonomi, politik, kekuasaan dan lapisan birokrasi berasaskan kekeluargaan yaitu kekuasaan hanya berputar pada kalangan terbatas saja yaitu anggota keluarga dan teman dekat saja.
Semangat dan upaya pemberantasan korupsi di era reformasi ditandai dengan keluarnya berbagai produk perundangan-undangan dan dibentuknya institusi khusus, yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi. Harapan terhadap produk-produk hukum diatas adalah praktek Korupsi sebelum reformasi dapat dibawa kemeja hijau dan uangnya dikembalikan pada negara, sedangkan pada pasca reformasi dapat menjadi suatu usaha preventif. Namun apa yang terjadi dilapangan tidaklah sesuai yang diharapkan. Beberapa kasus korupsi dimasa orde baru ada yang sampai kemeja hijau. Walau ada yang sampai pada putusan hakim tapi lebih banyak yang dipetieskan atau bahkan hanya sampai pada penyidik dan Berita acara perkaranya (BAP) mungkin disimpan dilemari sebagai koleksi pribadi pengadilan. Kemudian timbul pertanyaan bagaimana hasilnya setelah pasca reformasi? Jawabannya adalah sama saja walaupun sebenarnya dimasa presiden Susilo Bambang Yudoyono genderang perang terhadap korupsi sudah menunjukan beberapa hasilnya, kalau tidak mau disebut jalan ditempat.
Beberapa kasus besar memang telah sampai pada putusan pemidanaan dan berkekuatan hukum tetap. Tapi perkara korupsi ini bukanlah monopoli dari kalangan elit tapi juga oleh kalangan akar rumput walaupun kerugian yang ditimbulkan sedikit. Pertanyaan selanjutnya? Bagaimana bila suatu saat mereka bisa menduduki jabatan stategis dan basah. Jadi mereka tinggal meningkatkan kreativitasnya untuk korupsi. Intinya adalah masalah kesempatan saja, yang berarti produk undang-undang dan aplikasinya hanyalah tindakan pemberantasan dan bukan pencegahan (preventif). Korupsi ternyata bukan hanya masalah hukum tapi juga budaya, kebiasaan dan kesempatan, moral dan agama. Sehingga menjadi suatu kesalahan besar ketika kita mengatakan bahwa korupsi bisa diberantas sampai keakar-akarnya bila yang dilakukan hanyalah sebatas pemenuhan kebutuhan yuridis. Karena realitasnya semakin banyak peraturan justru korupsi semakin meningkat. Indonesia merupakan negara yang berprestasi dalam hal korupsi dan negara-negara lain tertinggal jauh dalam hal ini.
Read more








